Kata hatiku, curahan hatiku.

05 Oktober 2010
Ingin ku ulang masa-masa itu. Sebuah kebahagiaan mulai tertata rapi. Rencana yang tersusun sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hampir sempurna ketika prahara itu datang menerpa. Nyaris utuh ketika peristiwa itu terjadi. Ya ... Alloh. Aku bersimpuh di hadapan-Mu. Aku tak kuasa menghadapi-Mu. Melawan takdir Tuhan. Ini sudah menjadi suratan takdir kehidupanku. Alloh mungkin sedang mengujiku. Jujur, ketika aku sedang bersedih hati, ketika mimpi-mimpi belum terealisasi. Masih saja kuterngiang masa lalu.
Kini,...
Aku udah mulai bangkit lagi karena ada seseorang yang telah hadir membantu menghapus jejak masa lalu. Menggoreskan tinta kehidupan kekinian. Mengisi hari-hari ini. Sembari bertekad memulai kehidupan yang baru. Bersamamu. Mungkin ini juga sebuah takdir Tuhan. Sebuah suratan yang telah Alloh arahkan kepadaku. Yach... bersamamu. Memang sempat muncul kegalauan ketika pertama kali kukenal dirimu. Layanan jejaring sosial bukanlah tempat yang bersahabat dalam hal ini. Karena kebanyakan berisikan orang-orang yang 'hanya sekedar' mencari teman, frustasi akan nasib, mencari pelampiasan bahkan untuk kegiatan 'bisnis'. Satu tekad saat itu bahwa semuanya aku dasari untuk menebar kebajikan. Apapun itu, dimana itu dan kapanpun itu. Alhamdulillah... Hari ini, detik ini, aku masih diberi kenikmatan oleh Alloh SWT untuk tetap menebar kebajikan. Memang terkesan alim, tapi biarlah orang bicara seperti itu, biarlah persepsi apapun itu namun ku tetap berpijak dan memegang keyakinan itu. Bahwa tujuan ku hanya satu, beribadah kepada Tuhanku, Pencipta Bumi dan alam semesta ini.
Saat ini, ...
Hari-hariku udah mulai tertata lagi. Tinggal harapanku satu pada seseorang yang masih tinggal nun jauh di sana. Aku menunggumu. Tuk melengkapi lagi puzzle2 (pinjam kata salah seorang temanku) kehidupanku. Aku udah yakin akan keputusanku... Insyaalloh. Semoga segera terwujud itu. Amin.

0 komentar: