Doaku, Harapanku (saat ini)

11 Oktober 2010
Kebutuhan pokokku saat ini adalah seorang pendamping. Seringkali kulepaskan beban ini dengan aktivitas padat. Kualihkan pikiran ini dengan berbagai bentuk kegiatan. Namun, toh pikiran ini terasa sulit untuk memungkiri, sulit untuk diajak fresh. Ujung-ujungnya kembali pada permasalahan pokok. Lebih-lebih jika sedang dalam kesendirian dan kesunyian. Selalu ku merenung dan berpikir bahwa aku memang membutuhkan seseorang yang mengerti keadaan aku dan anak-anakku. Bagaimana kebersihan kamar juga rumah dapat terjaga rapi, bagaimana rutinitas sekolah termasuk pendampingan belajar anakku ada yang menyertai. Bagaimana ketika ada permasalahan, selalu ada orang yang menjadi teman untuk berbagi. Setidaknya peduli dan perhatian terhadap diri ini.
Doaku ya,...Alloh....
Sungguh berat cobaan-Mu padaku...
Sudah sekian waktu Engkau mengujiku...
Namun, kewajibanku buat selalu tunduk, bersyukur apapun keadaanku dan beribadah kepada-Mu. Harapanku, semoga badai ini segera berlalu.
Memangku sudah mulai terbiasa dengan suasana kesendirian seperti ini. Terima kasih ya...Alloh. Aku sudah bisa sedikit tersenyum lagi sekarang. Karena ada seseorang yang mendampingi hatiku. Namun, tetap esensi dari badai itu belumlah terpenuhi. Kebutuhanku lahir dan batin. Teman berbagi dalam suka atau pun dalam duka.
Oleh karena itu,..Ya...Rabb...
Segera anugerahkanlah kepadaku seseorang 'bidadari' yang sanggup dan siap menjadi pendamping hidupku. Dia yang mudah diberi arahan, dididik dan diajak menuju kebajikan. Jika hatinya belumlah mampu menerima itu semua, segera diberikan taufiq dan hidayah-Mu agar menjadi mau dan mampu tuk belajar. Siapapun ia. Yang mau dan mampu menerima aku dan anak-anakku. Yang siap hidup dalam kesederhanaan dan kebersamaan dengan ikhlas hati, apa adanya dan tidak neko-neko. Yang berikrar selalu setia (dalam hati, ucapan dan sikap serta perbuatan), taat dan patuh kepada suami sehidup sampai mati, hingga ajal menjemput kami.
Cukuplah sekali lagi tuk merajut bahtera ini, sampai mata ini tertutup untuk selamanya.
Aku tahu dan yakin bahwa Engkau sedang menyiapkan cerita indah buatku, buat hidupku ke depan. Kupasrahkan semuanya kepada-Mu... Ya, Tuhanku.
Aku hanyalah seorang hamba yang lemah dihadapan-Mu.
Aku saat ini sudah mulai menata lagi pernik-pernik kehidupan tuk masa depan. Aku sudah beranjak bangkit lagi,... Ya, Rabb. Lengkapilah kepadaku pendamping hidupku, pendamping sekaligus, ibu dari anak-anakku. Memang senyum anak-anakku, suara tawa mereka bisa menghapus kesedihanku, membuatku tersenyum (lagi). Namun, belumlah lengkap rasanya, jika ku masih tanpa ada belahan jiwa, hadirnya perempuan yang menjadi jantung hatiku secara nyata.
Ya, Alloh..., Ya, Tuhanku....
Sekali lagi aku bermunajat kepada-Mu. Berilah kepadaku istri dan keturunan-keturunan yang sedap dipandang mata, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin orang-orang yang bertaqwa.
Amin,.... Amin,... Ya...Rabbal Alamien.

0 komentar: